Melihat Empat Tanda Manusia Bahagia Kehidupannya
Melihat Empat Tanda Manusia Bahagia Kehidupannya
Oleh : Halley Kawistoro
Kebahagiaan dalam kehidupan merupakan
sebuah usaha yang bisa diraih siapa saja. Lain halnya, dengan pemahaman
sederhana bahwa kebahagiaan itu sesuatu yang tidak dapat terukur. Berdasar kajian
psikologis.
Kebahagiaan adalah saat manusia merasa kehidupannya baik. Apa yang
dilakukan sudah benar? Serta menjalani kehidupannya tanpa merasa kekurangan dan
berbuat kesalahan. Ia akan menjadi pribadi yang bahagia.
Berikut penulis coba untuk
mendeskripsikan 4 “empat” Tanda yang dapat dilihat ketika manusia merasa
bahagia.
Mengenali diri sendiri
Kehidupan layaknya sebuah cermin yang
menggambarkan seorang manusia. Sejatinya dalam awal kehidupan seorang manusia
mengenal siapa dirinya sebagai makhluk hidup. Akal dan pikiran yang dimiliki
sebagai modal untuk mengenal siapa dirinya.
Manusia yang mengenal siapa
dirinya? Menjadi hal penting yang harus dimiliki dalam kebahagiaan. Saat
dilahirkan seorang manusia tidak bisa memilih dimana ia akan memulai
kehidupannya. Namun, saat ia telah sampai pada kemampuan berpikir di usia
dewasa. Hal pertama yang ia lakukan untuk kebahagiaannya adalah mengenal
dirinya.
Mengenali diri dimulai dari keadaan
dan potensi yang ia dapat lakukan untuk kebahagiaannya. Seorang manusia yang
lahir di keluarga berada dan berkecukupan sering mencari kebahagiaan yang
berlebihan. Kebahagiaan yang telah dinikmatinya membuat dirinya selalu merasa
kurang dengan apa yang didapat.
Sebaliknya, seorang manusia yang lahir dalam
keadaan serba kekurangan ia akan menjadi manusia yang berusaha untuk merasa
bahagia.
Kedua keadaan tersebut merupakan
peristiwa yang merupakan gambaran untuk manusia lainnya menjadi sebuah
pelajaran. Keadaan bahagia akan didapat Saat diri sendiri telah dikenali melalu
fase kehidupannya? Apa yang telah dilakukan? Apa yang telah didapat? dan apa
tujuan kehidupannya? Pertanyaan dalam kehidupan tersebut bila telah dijawab
akan berujung sebagai cara memperbaiki diri.
Saat diri telah melakukan
instrospeksi maka itulah awal mula seorang manusia merasa bahagia yang didapat
dengan mengenali diri sendiri.
Merasa Cukup
Manusia yang telah mengenali diri akan
memasuki tahap untuk merasa batas pada dirinya dalam sebuah pencapaian. Saat pencapaian
itu telah dirasa cukup. Itu menjadi pertanda bahwa seorang manusia memulai
untuk bahagia.
Pribadi manusia yang merasa cukup juga dapat diketahui dengan
keadaan nya di lingkungan dan sikap nya. Ia bisa menjadi penolong, penasihat,
dan penggerak bagi manusia lainnya dalam kebermanfaatan nya dan kebaikan. Merasa
cukup juga sebagai tanda ia akan melihat bahagia orang lain dengan apa yang
didapat. sebaliknya, saat ia merasa cukup semua yang dilakukannya untuk
membantu manusia lainnya dengan segala apa yang ia punya.
Titik ini juga menjadi kelanjutan
manusia itu untuk sampai akhir dalam rasa bahagia. Melepaskan segala beban yang
dirasakan dengan kecukupan yang ia punya serta miliki.
Menjaga diri
Manusia pada tahap ini yang telah
bahagia juga akan selalu menjaga dirinya untuk kehidupan yang lebih baik. Ia
akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Keadaan yang memaksa
dirinya tidak membuatnya untuk merasa terbebani dengan kehidupan dan masalah
yang dihadapi.
Menjaga diri bisa dicontohkan
seperti.; menjaga kesehatan, menjaga prilaku antara sesama manusia dan menjaga
tutur kata yang santun. Pada tahapan seorang manusia yang mampu menjaga
dirinya. Ia juga akan menjaga kebahagiaan yang telah ia dapat dengan
usaha-usaha yang baik.
Menolong sesama
Manusia pada tahapan ini sudah bisa
terlihat sebagai manusia yang bahagia. Menolong sesama manusia merupakan sebuah
tindakan yang merupakan hasil dari akal dan pikiran yang ia miliki. Menolong
sesama juga merupakan cara ia untuk bahagia dengan apa yang ia lakukan dengan
didasari sebuah keyakinan tinggi bahwa hidupnya bukan untuk mementingkan diri
sendiri.
Interaksi yang terjadi ketika bisa menolong sesama membuat orang yang
terbantu akan merasa bahagia. Saat itulah kebahagiaan itu akan menyelimuti
seseorang sebagai sebuah peristiwa yang berkesan dan menyadari hidupnya sudah
sampai pada sebuah tanggung jawab. Sosok manusia seperti ini tidak akan merasa
terbebani dengan anggapan-anggapan bahwa apa yang dilakukannya dengan maksud
dan tujuan tertentu.
Tahapan ini juga sebagai posisi
klimaks untuk terus menyebarkan kebahagiaan yang ia rasakan kepada orang lain.
Menolong sesama manusia tanpa didasari alasan tertentu dan berdasar rasa
kemanusiaan merupakan sebuah keadaan yang hanya dialami sebagian manusia. Ia akan
jadi sosok pentik bagi kebanyakan manusia baik dalam keluarga, lingkungan dan
masyarakat kebanyakan.
Menghargai waktu
Tahapan manusia menghargai waktu
merupakan saat ia merasa setiak detik dalam kehidupannya adalah tanggung jawab.
Bentuk tanggung jawab tersebut dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
ia anggap tidak berguna.
Menghargai waktu juga dijadikan
sebagai sebuah keadaan bagi seorang manusia untuk selalu berpikir tentang apa
yang ia lakukan dan manfaat yang akan dilakukannya. Saat keadaan manusia yang
telah mampu menghargai waktu. Saat itulah sejatinya kehidupannya telah sangat
bahagia. Waktu yang terlewat hanya berupa kebaikan.
Kehidupannya akan
ditujukan untuk hal-hal yang bermanfaat. Ia tidak akan menghabiskan waktu
dengan kesedihan dan kekecewaan. Hanya rasa bahagia yang akan hadir dari waktu
yang telah ia lewati.
Manusia yang menghargai waktu adalah
tanda ia telah melewati masa-masa sulit dalam kehidupannya dan mencari jalan
terbaik dalam setiap waktu kehidupan nya. Waktu yang berjalan akan ia isi untuk
kebahagiaan dirinya dan orang lain.
Empat Tanda Bahagia |
Keempat tanda manusia bahagia dalam
kehidupan nya itu bukan hal yang mutlak. Keadaan-keadaan yang membetuknya.
Petunjuk dalam kehidupannya akan ia baca dan pahami sebagai sesuatu untuk
merasa BAHAGIA.
Salam Bahagia
Hormat Saya,
Penulis
Post a Comment for "Melihat Empat Tanda Manusia Bahagia Kehidupannya"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.