Puisi Ayah Untuk Anaknya
Puisi Ayah
Untuk Anaknya
Salam Hangat
Dan Hormat
Selamat
Datang, mengunjungi blog sederhana ini. Kesempatan kali ini Penulis akan
membagikan ungkapan perasaannya yang ditujukan untuk anak-anaknya. Selamat
Membaca dan Menikmatinya.
Untukmu Anak ku
Oleh halley kawistoro
Sudah
berjalan 10 tahun engkau mengisi hari kami orang tuamu
Telah kau
pelajari ilmu berhitung tersakiti. Namun, kau pendam.
Telah Kau
pelajari ilmu berbagi penderitaan. Namun, Kau setia.
Sini biar aku
peluk dirimu anakku.
Sini biar aku
kecup keningmu anakku.
Biar esok aku
masih ingat.
Sampai dimana
waktu ku merapuh, untuk menopang dirimu.
Kami pun
begitu. Persis dirimu sering merengek dan meminta tanpa malu
Mencari peluk
ketika rindu
Menumpahkan
air mata ketika butuh
Menyisakan
Tangis ketika Tak bersama.
Kami ingat
masa itu, saat dirimu masih tak berdaya
menata
langkah, menata bicara, menata bunyi untuk diingat.
Kami ingat
saat itu engkau kesana kemari mencari perhatian
Kami ingat
saat itu engkau pertama kali tahu
Tentang siapa
kami Ibu dan Ayahmu.
Lepaskanlah peganganmu
perlahan sampai engkau siap
Berpeganglah pada
kekuatan hati
yang telah
kami titipkan
yang telah
diajarkan
yang telah
engkau pegang bersama pikirmu
Anakku engkau
semakin besar dan dewasa
Esok engkau
bisa membaca ada tanda cinta
Dari kami
dengan bentuk sederhana
Sebagai tanda
cinta, untuk esok terbaca.--
“Dari Ayah untuk
Putranya di sepuluh Tahun Pada maret 2018 yang kalut”
Tulisan
sederhana yang berupa puisi ini. Saya tulis sebagai tanda memori perjalanan
kehidupan. Sesederhana blog ini. Anda semua pembaca juga bisa menulis tanda
yang sama, menulis perasaan yang sama. Melalui media apa? Kapan?
Dua
pertanyaan sederhana itu. mari kita jawab bersama.
1.
Tulisan melalui perkembangan teknologi dan jaman mengalami pergeseran
pemanfaatan media kertas. Media elektronik menjadi barang biasa untuk dimiliki
setiap manusia. Menulis menjadi indah dengan jenis kata yang bisa dipilih pada
beranda. Selain kata-kata, dokumentasi yang menjadi tanda bisa berupa video
atau gambar. Pasti akan lebih berkesan lagi. Mulai saat ini bagi anda yang
memiliki buah cinta. Silahkan dokumentasikan perjalanan kehidupan kalian dengan
ragam media yang ada. Sebagai landasan bentuk cinta dan kasih.
2.
Media kita kerucutkan kembali ke Tulisan yang bisa anda salurkan melalui Blog
pribadi sebagai pilihan Atau menumpahkan semua kenangan pada media sosial
lainnya.
Segala
keterbatasan pasti kita miliki. Namun, segala keterbatasan adalah sebuah
kelebihan yang tidak diketahui untuk terarah kemana. Selamat mencoba.
Baca
Juga Artikel mengenai Karya sastra berupa Puisi dan cerpen.
Semoga
kita menjadi manusia lembut melalui ungkapan puisi. Semoga bermanfaat. Jangan lupa
berkunjung kembali.
Salam
Hormat
Penulis
Post a Comment for "Puisi Ayah Untuk Anaknya"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.