5 Cara Orang Tua Agar Anaknya Menghormati Guru
5 Cara
orang tua agar anaknya menghormati Guru
oleh: halley kawistoro, S.Pd
Dunia
Pendidikan di Indonesia terus tercoreng dengan peristiwa-peristiwa yang
diterima profesi Guru. Dahulu gelar guru begitu di agungkan dan dimuliakan.
Berbanding terbalik dengan keadaan saat ini. Suatu waktu profesi guru melakukan
kesalahan. maka, banyak masyarakat mengecam profesi tersebut. Sebut saja sebagai Oknum.
Sejatinya seorang guru berperan sebagai Pengganti
Orang Tua di sekolah. Namun, dikarenakan pemahaman atau peliknya masalah yang
beragam di sekolah. Menjadikan guru berbuat sebuah kesalahan. Contohnya;
menghukum siswa secara fisik atau menggunakan sebuah proses pembelajaran yang
membuat peserta didik atau siswanya mengalami penderitaan/bisa saja sampai
membahayakan nyawa peserta didik.
Berbanding
lurus dengan hal tersebut di atas. Profesi guru juga terus tergerus dengan kejadian-kejadian
terbaru. Seperti banyaknya video viral yang menunjukkan adegan peserta didik
yang melawan kepada gurunya. Melalui tulisan ini, ijinkan pandangan pribadi
penulis menjadi bahan referensi bacaan. Walaupun keterbatasan dalam muatan isinya.
Di Kesempatan
ini ijinkan penulis memaparkan sedikit mengenai peran Orang Tua agar anak-anak
kita menjadi generasi masa depan yang menghargai gurunya.
Merangkum
atas permasalahan-permasalahan yang muncul terhadap peserta didik yang banyak
melakukan kekerasan terhadap gurunya. Ada 5 cara yang bisa anda lakukan sebagai
orang tua. Agar anak anda menghormati Gurunya di sekolah;
Menjadi Contoh Bagi Anak oleh halleykawistoro.com |
1. Menjadi
Contoh bagi anak
Keluarga
tentunya berperan utama dalam tumbuh kembang seorang anak. Pada usia rentang di
atas 6 tahun sampai remaja. Selaku orang tua, harus berperan sebagai pemberi
contoh bagi anaknya. Contoh yang bagaimana? Contoh sederhana yaitu dengan
mengajarkan anak untuk menghormati orang tuanya. Dengan cara apa? Caranya yang
paling mudah adalah membiasakan Anak untuk menghormati anda dengan selalu
melakukan kebiasaan di pagi hari. Sebagai orang timur, kebiasaan yang bisa
dilakukan dengan cara memberikan tangan kita sebagai orang tua untuk dicium
anaknya. Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh kita sebagai orang timur.
Kebiasaan
bersalaman di pagi hari tersebut juga bisa dengan menunjukkan kasih saying dan
perhatiaan lebih sebelum anak pergi kesekolah. Memberikan pelukan atau ciuman
pada kening anak anda akan berdampak kepada rasa saying yang dirasakan anak.
Setelah itu semua. Anak yang bersekolah juga akan merasakan hal yang sama di
sekolahnya. Terbiasa bersalaman dan mencium tangan gurunya. Bukan tidak
mungkin, anak tersebut juga akan mendapat rasa sayang yang sama dari gurunya
dengan sikap anak kita yang tercermin sebagai contoh ajaran orang tuanya.
Mengajarkan Kejujuran oleh halleykawistoro.com |
2. Mengajarkan
kejujuran
Selanjutnya
hal kedua yang bisa dilakukan orang tua kepada anaknya. Dengan cara mengajarkan
kejujuran. Kejujuran tidak hanya sebatas mengakui kesalahan. Kejujuran yang
bisa di ajarkan kepada anak adalah mengajarkan anak untuk terbiasa menyampaikan
sesuatu secara apa adanya. Seperti membiasakan untuk menjadi pendengar yang baik
bagi anaknya. Dengan cara tersebut, seorang anak akan menjadi dekat dan terbiasa
untuk bercerita apa adanya. Dengan kata lain, itulah konsep kejujuran seorang
anak. Saat diri kita siap menjadi pendengar atas semua permasalahan yang
terjadi kepada seorang anak.
Apabila
konsep tersebut telah diterima anak. Maka pastinya, saat anak anda berada di ruang
lingkup sekolah akan menjadi pribadi yang jujur dan berani mengutarakan
pendapatnya kepada siapa saja. Saat itu semua terbentuk. Anak anda juga akan
menyampaikan dan mengutarakan apa yang terjadi di sekolah dengan terbuka. Nah,
saat itu terjadi. Anda sebagai orang tua bisa mengarahkan atau membuat
penilaian terhadap anak anda. Selanjutnya, bisa mengkomunikasikan dengan
lingkungan sekolah dimana ia berada. Selamat mencoba.
3. Memberitahu
kebenaran
Setelah
memberikan contoh dan mengajarkan kejujuran. Konsep ini perlu dimiliki oleh
anda yang telah menjadi orang tua. Dimulai dari anda sendiri untuk terus belajar
apa itu Kebenaran? Dalam interaksi sosial. Konsep kebenaran tidak bisa
dipandang dari satu sudut pandang. Namun ada hal-hal yang memang bisa di
simpulkan sebagai sebuah kebenaran.
Misalnya,
anak anda dihukum atas kesalahan. Orang tua harus bisa menganalisa. Apakah guru
yang menghukum atau pihak sekolah sudah tepat dalam mengambil tindakan. Apabila
pihak sekolah atau guru anak anda dirasa telah melakukan kesalahan. Segeralah mengkomunikasikannya.
Jangan sampai anda menjadi hakim dan mengajarkan kepada anak anda bahwa sekolah
atau guru tersebut salah. Sebaliknya jika anak anda yang telah melakukan kesalahan.
Sejatinya anda sebagai orang tua menjadi guru di lingkungan keluarga anda.
Semangat ya!
4. Mencoba
memahami anak
Tahapan
selanjutnya menjadi penting bagi anda sebagai orang tua. Menjadikan diri anda
sebagai teman bagi anak anda sendiri. Dengan kata lain, proses ini adalah cara
anda untuk memahami keadaan yang terjadi pada diri anak anda. Kemajuan
teknologi juga merubah proses interaksi manusia.
Dunia
media sosial mempunyai peran sendiri dalam membentuk karakter anak anda. Ada baiknya
anda sebagai orang tua melakukan control terhadap aktivitas anak anda di dunia
media sosial. Jangan sampai pengaruh yang lebih kuat akan mempengaruhi karakter
anak anda. Selain itu juga, maraknya game online juga mempengaruhi karakter.
Perlunya pengawasan terhadap aktivitas anak dengan gadgetnya.
Tentunya
itu semua harus bisa kita coba dan kita pelajari agar kita menjadi orang tua
sejati yang peduli masa depan anaknya. Setelah itu, anak anda akan menjadi
siswa yang berprestasi di sekolah. Ia akan menjadi siswa yang memahami konsep
bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik. Itu semua juga akan tampak pada
anggapan guru guru yang ada di sekolahnya. Kita harus terus mencoba dan belajar
menjadi orang tua yang baik.
5. Menerima
masukan
Poin
terakhir yang bisa anda lakukan adalah menjadi orang tua yang menerima masukan.
Saat ini, anda harus menerima hal-hal yang anda tidak inginkan sebagai orang
tua. Mendapat surat panggilan tentang permasalahan anak anda di sekolah
tentunya bukan hal yang menyenangkan dan menggembirakan.
Saat
itu terjadi. Buan berarti kita gagal menjadi orang tua dan merasa malu atas apa
yang anak anda lakukan. Setidaknya pihak sekolah, wali kelas atau guru. Semua elemen
yang ada di sekolah tentunya memiliki perhatian yang sama terhadap peserta
didiknya. Saat itu terjadi. Jadikan diri anda pribadi yang siap menerima
masukan tentang keadaan atau prilaku anak anda di sekolahnya.
Peran Orang Tua Dalam Pendidikan oleh halleykawistoro.com |
Penutup
Terima
kasih telah memabaca opini tersebut dengan menyisihkan waktu anda. Semoga kita
menjadi pribadi yang terus belajar. Seperti halnya anak kita sendiri yang kita
tuntut untuk menempuh dunia Pendidikan.
Hal-hal
tersebut bisa saja anda selaku orang tua maknai dengan pemahamn yang berbeda. Konsep
tersebut juga bukan hal yang baku anda bisa lakukan. Anda juga bisa menambah
pengetahuan anda tentang bagaimana menjadi orang tua yang tepat bagi anak anda.
Memang
bukan hal yang mudah. Namun, bukan juga hal yang sulit kalau kita tidak pernah
mau mencoba dan berusaha. Semoga 5 cara tersebut akan menjadikan anak-anak kita
menjadi pribadi yang menghormati kita sebagai orang tua. Setelah itu menerapkanya
kepada para Gurunya.
Semoga
Pendidikan kita lebih baik. Karena kita orang tua yang peduli Pendidikan.
Hormat
saya,
Penulis.
Post a Comment for "5 Cara Orang Tua Agar Anaknya Menghormati Guru"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.