Contoh Teks Pidato Bertema Bencana Kabut Asap Untuk Pelajar

Contoh TEKS Pidato Bertema Bencana Kabut Asap Untuk Pelajar

Salam Hangat dan Hormat.

Berikut ini saya bagikan contoh Teks Pidato Berjudul "Bencana Kabut Asap". Selamat membaca dan semoga berguna.

Bencana Kabut Asap

Terima Kasih Atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya.

    - yang saya hormati kepala sekolah ............................................

    - yang saya hormati bapak / ibu guru serta teman-teman dan adik-adik yang saya cintai

Pertama-tama marilah, kita panjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan rahmatnya kita bisa berkumpul di Sekolah yang kita cintai ini, dalam keadaan sehat dan tanpa kekurangan hal apapun.

Seperti yang kita semua tahu bahwa saat ini kita mengalami sebuah peristiwa yang menyedihkan. Sebuah bencana yang terjadi disebabkan oleh ulah manusia yang nakal dan tidak bertanggung jawab. Peristiwa dan bencana yang kita alami yaitu Kabut Asap.

Kabut asap bisa disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Penggunaan kendaraan bermotor yang tidak memenuhi standar, membakar sampah berlebihan di lingkungan sekitar. Terakhir seperti yang kita ketahui Bersama yaitu kabut asap yang disebabkan oleh pembukaan lahan perkebunan atau pertanian dengan cara membakar. Selain itu faktor alam saat musim kemarau sangat mempermudah meluasnya kebakaran yang disebabkan pembakaran lahan.

Saat Kabut asap terjadi dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi seperti pengukuran oleh pihak lingkungan hidup dengan mengukur ISPU Indeks Standar Pencemar Udara. Apabila sudah sampai pada tingkat tertentu yaitu pada angka 300 lebih. Pencemaran udara sudah dikatakan dalam kategori berbahaya dan patut diwaspadai.

Bencana Kabut asap juga sebagai sebuah peristiwa yang harus kita khawatirkan karena bisa menimbulkan banyak penyakit dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia. Diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas, penyakit asama dan Iritasi pada mata. Serta dapat mengganggu organ tubuh kita untuk bernafas yaitu paru-paru.

Untuk itu, saat kabut asap memasuki tingkatan berbahaya yang ditandai dengan jarak pandang yang semakin dekat. Maka, kita semua harus menjaga kesehatan yaitu: mengurangi aktivitas di luar ruangan, beraktivitas dengan menggunakan masker, dan minum banyak air putih dan makan-makanan yang mengandung vitamin c seperti buah-buahan.

Kabut Asap memang biasa terjadi di daerah kita yang disebabkan oleh musim kemarau Panjang. Namun, biasanya tidak berbahaya dan kebakaran yang terjadi itu alami dan tidak luas. Kabut asap saat ini muncul karena kepentingan-kepentingan orang tertentu untuk membuka lahan secara cepat dengan cara membakarnya.

Selaku pelajar, kita mulai mengingatkan diri sendiri, lingkungan sekitar dan memberitahukan bahwa membakar sesuatu di musim kemarau sangat berbahaya. Tidak hanya itu, membakar sampah pun dapat merusak lingkungan dan menambah pencemaran udara yang terjadi.

Marilah kita semua menyadari bahwa Kabut Asap yang terjadi saat ini sangat merugikan diri dan keluarga kita, serta orang-orang di sekitar kita. Semoga di waktu yang akan datang kita bisa menjadi pelopor tentang pentingnya bahaya kabut asap. Jangan sampai demi kepentingan pribadi kita mengorbankan orang lain. Juga tidak lupa kita panjatkan doa Bersama-sama agar Tuhan Yang maha esa. Menurunkan hujan, sehingga kabut asap ini berlalu. Kita juga doakan para pejuang dan relawan yang telah mau mengorbankan diri dan waktunya untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sekitar kita.

Semoga bencana kabut asap ini segera berakhir dan kita semua dapat bermain bebas, belajar dengan nyaman serta dapat menikmati udara segar seperti biasanya.

Demikianlah pidato singkat saya. Kita mulai dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Menjadi lebih pintar dengan belajar dan menginformasikan bahwa kabut asap itu bisa dihindari dengan menjadi manusia yang peduli akan lingkungan.

Sekian dan terima kasih.

Semoga Bermanfaat. Sampai jumpa lagi di Tulisan-Tulisan Lainnya YA.

Hormat Saya,

Penulis.